Metode Ustadz Rony
Menghafal dengan Otak Kanan
Sebagai penemu Mengafal al-Quran dengan otak kanan, Alumnus Fakuktas Syariah ISID (UNIDA) Gontor Jawa Timur ini melatih peserta pelatihan dengan gerakan untuk mengasah fokus. Terus berusaha fokus merupakan salah satu tantangan dalam proses menghafal al-Quran.
Beberapa pelatihan senam fokus (secara lebih lengkap disampaikan di buku beliau) adalah senam jari dan tangan. Mulai gerakan jari ke kanan dan kiri,menggerakkan jempol kiri di depan mata secara horisontal ke kanan dan kiri, lalu ada gerakan tangan kanan ke arah atas-bawah sementara tangan kiri ke kanan dan kiri dan sebagainya.
Senam tersebut bisa dilakukan secara rutin, masing-masing gerakan 3 menit setiap hari. Ini untuk menstimulasi kerja otak kanan agar dapat fokus pada sesuatu, memperkuat hafalan bahkan meminimalisasi kepikunan.
Sambil melatih otak kanan dengan gerakan senam tersebut, Ustad Rony mengenalkan metode menghafal al-Quran melalui 3 tahap, yakni Azam, Yaqra’ dan Talqin.
A. Azam
Merupakan kunci utama dalam proses mengahafal Al-Quran. Karena pondasi dan kekokohan komitmen menghafal ditempa di tahap ini.
Azam ini merupakan keinginan yang kuat, yang akan bertemalikan dengan tekad yang kuat, niat ikhlas, semangat tinggi dan kepemilikan akan target yang jelas.
Adapun praktek Azam bisa dilakuakan secara kontinyu melalui :
- Konsentrasi.
- Bernafas dengan teratur dan tidak tergesa
- Mengondisikan tubuh untuk rileks.
B. Yaqra
Yaqra adalah membaca ayat berulang dan berkesinambungan.Praktek Yaqra dilakukan dengan tahapan berikut :
- Membaca satu ayat minimal dibaca 5 kali (lebih banyak, lebih baik).
- Membaca dan memahami terjemah ayat yang dibaca.
- Mengingat kata pertama di ayat yang kita baca.
- Mengingat huruf pertama (pada kata pertama) di ayat yang kita baca.
- Merasakan ketenangan seolah sedang berbicara dengan Allah.
- Mengulangi bacaan sambil mengingat terjemah/makna.
C. Talqin
Talqin adalah pendiktean. Talqin ini dimaksudkan untuk memastikan (kebenaran) penyampaian/pengucapan/hafalan.
Tahapan ini untuk memastikan bahwa ayat yang sudah dibaca dan (akan/telah) dihafal sudah diklarifikasi penyampaiannya melalui instrumen simbol berupa huruf latin.
Menurut Ust Rony, di tahapan inilah, optimalisasi kerja otak kanan dilakukan. Di samping mengingat (fungsi otak kiri) kata dan huruf pertama ayat, juga mengkait-eratkannya dengan (transliterasi) melalui simbol huruf latin.
Praktek Talqin dilakukan dengan:
- Mengingat simbol huruf latin sebagai pengikat hafalan ayat
- Sembari menggunakan cara di atas, silahkan membaca ayat yang akan (/telah) dihafal min. 5 kali.
- Mengulangi hafalan dengan mengingat simbol latin atas huruf pertama di ayat yang sedang dihafal.
Wallahu a’lam bish-shawab
SAJADA Media Islam Inspiratif
- << Prev
- Next